Breaking News

Ku Ingin Menikmati Senja di Sudut Sudut Kota Garut


AKU DAN PERJALANAN

Apa yang kamu fikirkan ketika mendengar cerita perjalanan?.

Mostly teman temanku mengatakan mereka lebih menyukai cerita perjalanan dibandingkan dengan kisah asmara sesama teman.

Pun bagiku. Bukan tanpa alasan, pasalnya, aku adalah anak desa yang jarang sekali keluar dari kampung kelahiran, disaat orang lain seusiaku sudah mengenal pesawat terbang, aku bahkan tak sanggup berada di dalam mobil barang sejam.

Sekitar 12 tahun yang lalu, saat aku masih duduk di kelas 6 sekolah dasar, aku menapakkan kaki di luar tanah kelahiran ku untuk pertama kali. Pernahkah kalian bertemu atau sekedar kenal dengan orang yang tidak bisa menaiki kendaraan yang berjendela?, jika belum perkenalkan namaku Ida Lestari dan dulu aku sama sekali tidak bisa menaiki kendaraan yang berjendela. Aku harus berada dalam mode tidur agar tidak mabuk perjalanan.

Sore itu kami sampai di Pelabuhan dan siap menyebrang. Perutku kosong karena mabuk perjalanan menguras isinya habis. Lemas, ayahku menggendongku ke anjungan, di sana untuk pertama kalinya aku melihat matahari terbenam dengan indah diantara riak kecil air yang dilalui kapal. Sejak saat itu aku sangat menyukai senja.

Beranjak dewasa aku semakin menyukai alam. Sekarang aku tidak lagi mengalami mabuk perjalanan walau harus duduk seharian di dalam kendaraan. Beberapa kali aku berkesempatan mengunjungi tempat tempat dengan pemandangan senja yang indah. Pantai, gunung, kebun bunga, bahkan sudut sudut kota. Aku selalu mengabadikannya.

Masih banyak tempat yang belum aku datangi, aku selalu melengkapinya dengan mendengarkan cerita dari teman. Mendengarkan cerita perjalanan membuat imajinasiku berlari liar ke sana kemari. Aku jadi bisa membayangkan keindahan tempat yang orang lain ceritakan. Biasanya, aku akan mencatat nama tempat yang  ku anggap menarik dan menulisnya dalam dream list ku selanjutnya.

Salah satu nama tempat yang masuk dalam dream list ku tahun ini adalah “Garut” yang berjuluk swiss van java.

Kota Garut Si Kota Berjuluk “Swiss Van Java”

Siapa sih yang tidak mengenal kota garut. Selain dikenal dengan makanan khasnya, Kota Garut juga dikenal dengan julukan “swiss van java” karena keindahannya menyaingi keindahan pemandangan yang ada di Swiss.  

Sore itu, aku duduk melingkar di salah satu kafe bersama teman temanku. Hari itu seorang teman membawakan oleh oleh dari Garut. Ayah ibunya baru datang berkunjung.

Namanya Fikri. Akang kasep yang selalu bertutur halus. Ia adalah anak Bekasi berdarah sunda asli yang diperoleh dari neneknya yang asli garut. Rumah neneknya berada di kaki Gunung Guntur Garut. Selanjutnya ia dengan menggebu gebu bercerita tentang keindahan kota garut. Aku yang sangat menikmati senja meminta beberapa saran tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan senja terbaik di Kota Garut. Buru buru aku mengeluarkan note kecilku dari tas yang selalu ku bawa kemana mana untuk mencatat. Berikut nama nama tempat untuk menikmati senja terbaik rekomendasi fikri untuk ku.

1.     Gunung

Garut memiliki banyak gunung yang biasa didaki. Beberapa diantaranya yang menyajikan pemandangan senja yang indah adalah Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Gunung guntur menjadi tempat pertama yang ia sebut, karena lokasinya tidak jauh dari rumah neneknya. Gunung dengan tinggi 2249 mdpl ini menyimpan sejuta keindahan yang memanjakan mata. Namun tidak disarankan untuk pendaki pemula, karena walaupun tidak setinggi gunung papandayan, tapi treknya yang lumayan berbatu membutuhkan tenaga ekstra untuk mendakinya. Namun semua itu terbayar lunas ketika sampai di puncak, utamanya untuk kita penikmat senja.

Sunset di Gunung Guntur (sumber : https://cmeythasari.wordpress.com)
Sama halnya dengan Gunung Guntur. Gunung Papandayan juga menyajikan pemandangan senja yang eksotis. Walaupun terbilang lebih tinggi dibandingkan dengan Gunung Guntur, namun Gunung Papandayan lebih ramah untuk didaki pemula. Memiliki tinggi 2665 mdpl, jalur pendakian menuju puncak Gunung Papandayan telah tertata, bahkan anda akan disambut jalan teraspal sejauh 500 m saat tiba di pintu pendakian. Selain pemandangan senja si puncak, gunung papandayan juga menyimpan spot lain untuk menikmati senja ataupun sunraise.

Sunset di Gunung Papandayan (sumber : jelajahgarut.com)
Selain spot tersebut, gunung papandayan juga memiliki hutan mati yang berada dalam jalur pendakian. Hutan mati ini di kelilingi oleh pohon yang mati meranggas namun masih tegak berdiri. Hutan mati ini bisa menjadi tempat menikmati senja maupun sunraise terbaik.

Senja di Hutan Mati Gunung Papandayan (sumber : Instagram @farizjavac)

1.     2. Pantai

Selain memiliki gunung dengan banyak lokasi ciamik untuk menikmati senja, Garut juga memiliki banyak pantai cantik yang tidak kalah indahnya dengan pantai pantai di Bali yang telah terkenal sampai mancanegara. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut

Pantai Karang Paranje

Pantai Karang Paranje dijuluki sebagai Tanah Lotnya Garut. Hal ini dikarenakan ada sebuah bangunan yang mirip dengan Pura yang ada di Pantai Bali. Bangunan tersebut digunakan sebagai tempat peristirahatan. Disekeliling pantai didominasi oleh pasir berwarna coklat yang lembut. Senja di Pantai Karang Paranje merupakan salah satu yang terindah.

Senja di Pantai karang Paranje (sumber : Instagram @neelan88))
Pantai Puncak Guha

Dilihat dari namanya, orang awam pasti akan bertanya tanya, sebenarnya itu nama puncak atau nama pantai. Pada dasarnya pantai ini berbeda dengan jenis pantai lainnya yang identik dengan pasir dan ombak pantai, atau spot berenang dan snorkling yang ciamik.

Pantai Puncak Guha berbeda, pantai ini berupa tebing yang sangat tinggi dan berbatasan langsung dengan laut lepas. Deburan ombak yang menghempas tebing memberikan kesan asri dan sejuk tersendiri. Pantai ini sangat cocok dinikmati untuk kita yang pergi ke pantai hanya untuk sekedar menikmati pemandangan senja, gulungan ombak dan mendengarkan deburan ombak. Berada di pucak tebing membuat jangkauan pandang kita luas.

Pemandangan ombak yang beradu dengan tebing di Pantai Puncak Guha (sumber : indonesiana.co.id)

senja di Pantai Puncak Guha (sumber : merahputih.com)


Pantai Ranca Buaya

Pantai Ranca Buaya merupakan salah satu pantai yang paling direkomendasikan oleh Fikri.  Pasalnya pantai ini memiliki spot terbaik untuk mengabadikan momen senja yang paling aku cari, selain aksesibilitasnya yang mudah. Pantai Ranca Buaya juga semakin lengkap dengan keberadaan air terjun tak jauh dari pantai, yang mengalir dari sebuah tebing dan langsung jatuh ke pantai Ranca Buaya. Perlu diketahui, Lokasi Pantai Ranca buaya sangat dekat dengan Pantai Puncak Guha, sehingga dalam waktu bersamaan kita bisa mengunjungi tiga tempat sekaligus. 

Senja di Pantai Ranca Buaya (sumber : Instagram @noerhoed)
Senja di Pantai Ranca Buaya (sumber : infowisatagarut)


1.     3. Air Terjun/ Curug



Selain Gunung dan Pantai, Garut juga menjadi surga bagi penikmat wisata alam air terjun. Beberapa diantaranya yang bisa menjadi alternatif tujuan wisata kita adalah sebagai berikut.

Curug Jagapati

Terletak di Kecamatan Cisompet, curug Jagapati memiliki panorama unik yang akan memanjakan mata kita dan membuat kita betah beralama lama di lokasi. Pasalnya curug ini memiliki undak - undakan yang membentuk air terjun bertingkat yang sangat eksotis walau dipotret dari sudut manapun.
Kita bisa bermain main air di embung yang terbentuk di bawah curug yang mengalir. Sumber air dari curug jagapati ini berasal dari Gunung Limbung yang mengalir melalui sungai Cilimbung. Aliran air ini juga yang menjadi sumber air dari curug Neglasari .

Pemandangan Curug Jagapati (sumber : ngabolangngabolang.blogspot.com)


Curug Neglasari



Curug yang berasal dari sumber air yang sama dengan curug jagapati membuat curug neglasari juga memiliki keksotisan tersendiri. Curug yang berada pada  ketinggian 1200 – 1600 mdpl dengan tinggi 5o meter ini memiliki keistimewaan tersendiri. Sama halnya dengan Curug jagapati yang berundak, curug neglasari juga memiliki undakan undakan cantik yang membentuk 7 tingkatan air terjun yang masing masing memiliki kolam tersendiri dengan kedalam 1 - 3 meter.

Walau membutuhkan waktu yang cukup panjang dari pusat kota, namun lelah perjalanan akan terbayar setelah tiba di lokasi. Apalagi untuk kita yang berkutat dengan keruwetan kota besar dan polusi udara, mengunjungi Curug Neglasari akan menjadi obat tersendiri untuk memulihkan tubuh. 

Pemandangan Curug Neglasari dari Kejauhan (sumber : panduanwisata.id)


Curug Sang Hyang Taraje



Curug ini cocok untuk kita yang senang berpetualang, karena lokasinya yang lumayan jauh dari pusat kota. Dari namanya terlihat bahwa curug ini menyimpan cerita tersendiri yang sudah melegenda diantara penduduk. Dilansir dari nativeindonesia.com. Nama “Sang Hyang” merupakan julukan kehormatan bagi dewa dewa atau raja raja pada zaman dulu. Sedangkan “Taraje” berasal dari bahasa sunda yang berarti “tangga”. Sehingga “Sang Hyang Taraje” dapat diartikan sebagai tangga yang digunakan para dewa atau raja untuk menuju khayangan. Curug ini juga dipercaya sebagai tempat yang digunakan mengambil bintang oleh Sangkuriang untuk Dayang Sumbi.

Terlepas dari mitos yang berkembang, Curug ini memiliki keindahan yang unik berupa air terjun kembar yang dari kejauhan terlihat seperti tangga yang megah.

Keindahan Curug Sang Hyang Taraje dari Kejauhan (sumber : www.jelajahgarut.com)

Selain wisata alam, Kota Garut juga menyimpan Lokasi Tujuan Wisata Budaya yang juga memiliki pemandangan senja terbaik. Salah satunya adalah Candi Cangkuang dan Kampung Pulo Garut.

Candi Cangkuang adalah salah satu lokasi wisata yang sudah cukup populer diantara wisatawan. Candi ini terletak di Kecamatan Leles yang aksesibilitasnya sudah sangat mudah, apalagi jika di kunjungi dari arah Kota Bandung. Candi ini merupakan peninggalan Budaya Hindu yang diperkirakan dibangun sekitar abad 8 Masehi.

Candi Cangkuang itu sendiri dikelilingi oleh danau kecil dan terletak di tengah tengahnya. Untuk sampai di lokasi candi kita butuh menyebari danau dengan sampan yang banyak disewakan di sekitar lokasi. Selain itu di dekat Candi Cangkuang ini, terdapat perkampungan kecil bernama Kampung Pulo.

Kampung Pulo ini merupakan kampung adat yang menandakan adanya persebaran islam di sana. Dilansir dari kompas.com Kampung ini hanya memiliki 7 bangunan yang tidak boleh di tambah. Ketujuh bangunan tersebut dihuni oleh satu keluarga keturunan Eyang Arif Muhammad. Konon, Eyang Arif merupakan ulama yang menyebarkan agama islam di sana. Lokasi Candi Cangkuang dan Kampung Pulo ini memiliki spot foto senja terbaik salah satunya dapat di lihat pada gambar berikut.

suasana senja di Candi Cangkuang (sumber: nativeindonesia.com).
Bagaimana menurutmu?, menarik kan?. Saya juga sangat tertarik untuk berkunjung setelah mendengarkan cerita Fikri dan browsing di internet. Yang pasti dream list bertambah untuk diwujudkan. Yuk, berwisata yang bijak, jangan meninggalkan jejak kecuali jejak kaki. Garuuuuuut....!!!! Tunggu aku....

19 komentar:

  1. Wah..kebetulan saya pengen kesana. Terimakasih info tmpt2 indah di garutnya..😊

    BalasHapus
  2. What the nice journey. And of course amazing place.. :)

    BalasHapus
  3. Terimakasih infonya... Sangat bermanfaat untuk saya yg ingin berlibur di kota garut

    BalasHapus
  4. Pantai Ranca Buayaaaa 💚 makasih mbak infonya 🙏

    BalasHapus
  5. Listnya banyak banget, akuoun jadi pengen kakak

    BalasHapus
  6. Garut itu seperti gatal,,pengenya garut garut terus 😁

    BalasHapus
  7. Menikmati senja di Gunung Papandayan adalah salah satu dream list 😇

    BalasHapus
  8. Any time, bewt picture and moment

    BalasHapus
  9. Selain tempat wisata alam, asal muasal "dodol garut" jg bs bikin penasaran. Apa mgkn disana ada daerah khusus yg sebagian besar warganya memproduksi dodol ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali, dodol garut emang yang paling ngangenin. Kebetulan saya belum pernah ke garut kak, artikel ini bersumber dari cerita seorang teman. saya belum pernah dengar si ada daerah yang khusus menjadi produksi garut seperti halnya kulit di Garut, tapi kebanyakan orang datang ke jalan pasundan untuk melihat proses produksi pembuatan dodol garut di salah satu pabrik di sana. semoga membantu yaa..

      Hapus
  10. InsyaAllah, mau berkunjung ke gunung guntur

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaah ditunggu pengalamannya melihat sunset di puncak nya. tetap hati hati dan maksimalkan planning ya kak,

      Hapus
  11. Kalo ke garut enaknya naik apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saran dari teman paling mudah kita menggunakan bus kak, mungkin sedikit macet, tapi kita tinggal duduk sudah sampek, atau mungkin kalau mau mencoba menggunakan kereta api bisa, namun belum bisa sampai di garut nya, kita harus menyambung dengan kendaraan beroda. Semoga membantu yaa

      Hapus