Apa Air Akan Selalu Tersedia?

 

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Air merupakan salah satu materi yang sangat penting bagi mahluk hidup, tidak hanya manusia, namun juga tumbuhan dan hewan.  Pernah kah terbayang  jika air di bumi mengering atau menghilang, atau mungkin kita masih menjadi salah satu orang yang berfikir bahwa air tidak akan habis dan akan selalu tersedia di bumi?.

Benar, air bagaimanapun juga tidak akan habis dalam perspektif sains, dan air akan selalu tersedia. Namun mengapa ada daerah yang kekurangan air? Pernahkah kamu bertanya tanya, kemana perginya air- air tersebut?

Berdasarkan hukum kekekalan energy, suatu materi tidak akan hilang dan hanya berubah bentuk.  Sama halnya dengan air. Air masih ada di bumi, namun berubah bentuknya, atau bergabung dengan materi lain. Lalu kenapa kita harus memusingkan konservasi air jika air tersedia dalam jumlah banyak?.

Air merupakan materi yang mengisi 2/3 bumi ini, namun hanya 3%  saja yang tidak mengandung garam.  Jumlah tersebut tidak semuanya tersedia, karena 69 % dari total air tawar dunia, tersimpan dalam bentuk es dan gletser. Jumlah air tawar semakin berkurang mengingat tidak semuanya bersih dan layak guna, banyak diantaranya yang tercemar oleh limbah yang dihasilkan oleh manusia. Kondisi ini masih diperparah dengan jumlah penduduk yang kian meningkat setiap tahun dan tentunya menambah beban jumlah air bersih yang dibutuhkan. Dengan permasalahan permasalah tersebut, tidak heran jika jumlah air bersih kian berkurang. Saya rasa tidak terlalu berlebihan jika ada kemungkinan air menjadi salah satu penyebab terjadinya perang dunia selanjutnya.

Kemungkinan kemungkinan itu tentunya sangat tidak diharapkan, namun tidak mustahil untuk terjadi. Tentunya, kelangkaan akan keberadaan air bersih ini akan menjadi sumber permasalahan baru yang lebih rumit. Hal tersebut terjadi tidak terlepas dari fungsi air itu sendiri.

Jika dilihat di masa sekarang, Negara Negara yang mengalami krisis air, masih didominasi oleh Negara Negara yang terkatogeri miskin, atau dalam situasi perang. Kelangkaan air menyebabkan kelangkaan pangan, yang menimbulkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan akan berujung pada permasalahan ekonomi dan politik Negara. Semuanya berkesinambungan, dan sewaktu waktu akan meledak dan menimbulkan efek domino di Negara lain.

Perlu di sadari, bahwa permasalahan air tersebut tidak hanya permasalahan satu daerah atau golongan saja, namun masalah seluruh pihak. Kenapa?, seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa air tidak hilang, hanya berubah bentuk dan bergabung dengan materi lain. Hal tersebut yang membuat air tak tersedia secara langsung. 

Air yang terkondensasi menjadi awan tentunya akan lebih mudah berpindah, dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Ini membuat air dapat berpindah dari satu Negara ke Negara lainnya, jadi jika di suatu Negara atau daerah terjadi permasalahan pencemaran air dari limbah pabrik misalnya, dampaknya mungkin akan dirasakan secara langsung di daerah itu saja, namun dampak panjangnya juga akan dirasakan oleh daerah lain, atau Negara lain, karena air yang terpapar limbah menguap dan terkondensi menjadi awan, berpindah ke lokasi lain dan jatuh kembali menjadi hujan, yang tentunya masih terpapar oleh materi materi limbah tersebut.

Lalu, adalakah solusi dari permasalahan air tersebut?, mari kita mencoba berkaca pada salah satu Negara kaya di asia yaitu singapura. Singapura saat ini sudah menerapkan pengolahan air tercemar atau air laut untuk mengatasi masalah kelangkaan air. Mereka menyebutnya NEWater (pemanfaatan kembali air reklamasi) dan Desalinated Wate (pengolahan air laut).

Ada beberapa Treatmeent yang dilakukan dalam kegiatan NEWater, namun mereka lebih senang menggunakan Used Water Management (UWT) atau pengelolaan air buangan dibandingkan dengan Waste Water Treatment (WWT)  atau pengolahan air lembah.  Hal tersebut dikarenakan UWM lebih aman digunakan dibandingkan WWT, hal ini dikarenakan bahan yang digunakan dalam WWT adalah air limbah yang paparan toksiknya lebih tinggi. Terlepas dari itu semua, Negara singapura telah bisa melakukan treatmen kepada air air tercemar tersebut menjadi layak guna.

Permasalahan kelangkaan air bersih tersebut juga telah bisa di atasi menggukan system penyulingan air laut. Jika solusi tersebut bisa di lakukan secara masal, kemungkinan kebutuhan air bersih akan tercukupi, karena ketersidaan air laut sangat banyak. Namun solusi tersebut masih belum bisa di terapkan secara global dikarenakan membutuhkan dana yang cukup besar untuk membangun instalasi penyulingannya. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan secara cepat dan murah, yaitu dengan menanam pohon dan menyediakan sumur resapan. Air tidak tertampung salah satunya karena tidak adanya area peresapan, sehingga air langsung bergulir ke muara. Alangkah baiknya setiap rumah memiliki pohon dan catchment area sendiri, bisa dengan membangun taman, menanam pohon atau membuat sumur resap. Cara ini dinilai lebih efektif oleh banyak ahli dan juga bisa menumbuhkan rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan, karena masyarakat ikut terlibat aktif. 

 

#HariAirDuniaXXIX2021

#MengelolaAirUntukNegeri

#SigapMembangunNegeri